YOGYA. TIMIPOTU NEWS. Papua hidup
dari tangan ke tangan penjajahan yang kini selalu dikatakan Papua hidup
dari pangkuan ke pangkuan yangmana sejarahnya telah diulaskan dalam
bukunya Agus Alua.
Tidak berhenti sampai disitu, pada 18 Mei 1963 juga Indonesia kembali merebut Papua dan akhirnya Papua dianeksasi dalam NKRI. Saat itu, para tua-tua Papua ditipu dengan liciknya tipu daya NKRI bahwa Papua adalah “kita sama-sama dijajah oleh Belanda”, “kami akan berikan kemerdekaan setelah kita berhasil mengusir Belanda”
Apa yang dibicarakan oleh NKRI itu pada akhirnya pembohongan publik dan ternyata NKRI itulah yang kini menjadi penjajahan di bumi Papua. Setelah Papua digulamaniskan oleh NKRI dibawah Pimpinan Ir. Sueharoto, Papua kembali ditipu melalui keputusan PEPERA 1969.
Sejarah masih tercatat rapi bahwa, hasil PEPERA adalah penipuan belaka dan PEPERA dibuat diantara Negara-negara kapitalis-kolonialis itu sendiri yaitu “Indonesia, Amerika, dan Belanda.
Sejarah sudah tercatat rapi bahwa, hasil keputusan PEPERA antara tiga Negara tersebut adalah mempunyai tujuan negatif bagi manusia dan alam Papua. Hal ini sudah terbukti bahwa, Amerika, Belanda, Indonesia telah berjanji “ekonomi, rasis, dan politik”.
Belanda berjanji PAPUA akan serahkan kepada PBB supaya mengatur nasip hidup Papua namun di dalamnya Belanda telah berjanji bahwa apabila Papua masuk dalam NKRI maka kandungan alamnya akan diolah bersama. Sementara Amerika mengatakan, Papua akan diserahkan ke dalam NKRI dan kandungan Alam Papua kita akan olah bersama. Perjanjian-perjanjian itu kemudian Indonesia kembali menyetujui dengan ungkapan “ok, kandungan Alam Papua kita akan oleh bersama-sama yang penting Papua dianeksasikan ke dalam NKRI”
Akhirnya, dengan seenaknya Indonesia masih mengoperasikan alam dan manusia Papua di atas tanah Papua. Tidak hanya mengoperasikan kandungan alam Papua tetapi Indonesia bersama kekuatan militer masih mengoperasikan manusia Papua dengan cara pengejaran, penangkapan, penganiayaan, dan pembunuhan.
Tanah Papua digadaikan
Sesungguhnya Papua bukanlah sesuatu barang yang bisa digadaikan oleh siapa dan kapan pun sejak manusia Papua itu ada di permukaan bumi. Namun, pada puluhan tahun yang lalu, hanya karena bangsa Melayu ingin diakui sebagai Negara NKRI maka mengadaikan Papua kepada Amerika dan Belanda.
NKRI menggadaikan Papua dengan cara berpura-pura menjadi pemilik tanah Papua dan kemudian melalui PEPERA 1969 yang menjelma itu mengaku bahwa Papua masuk dalam NKRI. Selanjutnya, hasil alam Papua akan dinikmati oleh Amerika, Belanda ,dan Indonesia.
Namun sayangnya adalah, Orang Papua sudah menyadari bahwa PEPERA adalah tidak sah dan Orang Papua sudah mengetahui bahwa 1 Desember 1961 adalah dimana hari kemerdekaan bagi tanah dan orang Papua diatas tanah Papua sendiri.
Maka yang perlu diketahui oleh publik adalah, sejarah bangsa Papua 1 Desember1961 itu akan membawah manusia Papua dari penjajahan menuju pembebasan di atan tanah Papua.
sekalipun indonesa u\sudah menggadaikan Papua di tangan kapitalis dan
kolonialis, anak-anak bangsa Papua akan tetap berjuang mencabut kembali
sebab disana masih bernyanyi -nyanyi merdu bahwa Papua itu sudah merdeka
pada 1 Desember 1961. sejarah bangsa PAPUA selalu akan membawah manusia
Papua dari tangan penjajahan.
Bila Papua keluar dari NKRI maka NKRI tidak perlu gencar hati, tidak perlu bersedih hati, dan tidak perlu putus asah.[Bidaipouga]
Reporter Of Timipotu News
Int. Bidaipouga
No comments:
Post a Comment