Oleh, Donatus B. Mote
Negara musti bedakan TERORIS itu seperti apa dan OPM itu seperti apa? kemudian Negara harus publikasikan kepada masyarakat melalui berbagai media agar masyarakat mengatahui dan bisa membedakan Teroris dan OPM.
Sangat aneh sekali, Negara masih saja menyebut orang Papua yang memperjuangkan kebenaran bangsa Papua sebagai TERORIS. Lucu sekali, Negara menyebut orang Papua yang memperjuangkan kebebesan bangsa itu masih mau menyebut Teroris.
Sebetulnya OPM dan TERORIS tidak sama arti dan makna. OPM adalah sebuah nama ORGANISASI PAPUA MERDEKA sedang TERORIS adalah orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut dalam kehidupan bernegara.
Apakah orang Papua mengunakan kekerasan untuk menakut-nakutkan Negara dan warga Negara Indonesia sehingga Negara menyebut orang Papua adalah Teroris? Tidak!, orang Papua bukan Teroris tetapi orang Papua adalah pejuang kebenaran bangsa Papua untuk bebas dari penjajahan Indonesia.
Kita lihat saja, setiap kali orang Papua aksi, setiap kali orang Papua duduk diskusi, setiap kali orang Papua jalan ber-rombongan, dan setiap kali orang Papua berbicara kebenaran itu Negara dengan seenaknya menyebut sebagai Teroris. Aneh tapi nyata.
Teroris itu tidak sama dengan OPM. Teroris itu pembuat kekerasan dalam Negara karena tidak diperhatikan oleh Negara itu sendiri. Teroris itu lahir karena adanya berbagai masalah yang belum mampu ditangani oleh Negara dan Teroris itu tidak mempunyai niat untuk mendirikan Negara tersendiri namun mereka (teroris) beraksi untuk minta diperhatikan dengan serius terhadap hak-hak hidup sebagai warga Negara.
Kalau OPM itu tidak seperti Teroris, OPM itu memperjuangkan sejarah bangsa Papua 1 Desember 1961 yang Negara Indonesia masih membungkam sampai detik ini. OPM lahir untuk mencabut kemerdekaan bangsa Papua yang masih dibungkam oleh Negara Indonesia. OPM tidak mempunyai maksud untuk membuat kekerasan dalam Negara untuk diperhatikan hak-hak hidup sebagai warga Negara Indonesia akan tetapi OPM beraksi dan bergerak untuk keluar dari penjajahan dunia di atas tanah Papua.
Maka dengan itu, Negara Indonesia musti membedakan mana yang pantas disebut teroris dan mana yang pantas disebut penjuang kebenaran bangsa Papua.
Jangan ajarkan kami masyarakat dalam kebutaan untuk mengartikan kata-kata ilmiah sebab kami masyarakat adalah landasan hidup dalam suatu Negara. Apabila Negara masih mengjarkan kami masyarakat dalam kebutaan maka tentu saja kemiskinan dalam Negara akan bertambah karena kami diajarkan untuk menjadi pembohong, penipu, penindas, dan pembunuh.
Semoga Negara bisa membedakan mana teroris dan mana OPM. [Bidaipouga]
Reporter Of Timipotu News
No comments:
Post a Comment