<div style='background-color: none transparent;'></div>
Home » » Kekerasan Militer diatas Tanah Papua: Telah Menjadi Kebudayaan Terhadap Masyarakat Papua

Kekerasan Militer diatas Tanah Papua: Telah Menjadi Kebudayaan Terhadap Masyarakat Papua

MILITER INDONESIA

Banyak ancaman yang diderita oleh masyarakat Papua. Baik dari segi penganiayaan, pemerkosaan, penculikan dan pembunuhan serta kekerasan-kekerasan yang lain yang dihadapi oleh masyarakat Papua. Ancaman-ancaman ini merupakan suatu penghargaan yang diberikan oleh para militer. Dan ancaman ini sudah menjadi kebudayaan atau tradisi untuk para militer.
Kekerasan dari para militer dari hari ke hari selalu terdengar di telinga orang Papua. Ancaman yang sangat kasar yang dilakukan oleh para militer terhadap orang Papua. Mereka memperlakukan orang Papua seperti orang yang tidak memunyai pendirian. Apa mereka melakukan kekerasan ini terhadap orang Papua supaya mereka bisa mendapat penghargaan khusus dari pemerintah indonesia. Atau mereka sengaja melakukan kekerasan ini sehingga mereka bisa mengambil kekuasaan penuh atas kekeyaan alam Papua. Ataukah mereka melakuka kekerasan ini dengan tujuan ingin menghabiskan orang Papua sehingga mereka mengambil kekuasaan penuh diatas Tanah Papua.
Setelah indonesia merdeka pada tanggal (17-08-1945), para militer telah masuk di Irian Jaya yang saat ini telah menjadi Papua. Mereka melakukan kekerasan diatas Tanah Papua semenjaka itu juga. Selama keberadaan Militer di atas tanah Papua bukannya mereka munguasai Alam Papua. Namun, yang mereka lakukan ialah melakukan siksaan terhadap Masyarakat Papua, melakukan pembunuhan serta melakukan pemerkosaan terhadapa masyarakat Papua. Salah satu conto ialah pihak militer telah melakukan sejumlah operasi militer secara besar-besar di Tanah Papua seperti Operasi Sadar (1965-1967), Operasi Bratyudha (1967-1969), Operasi Wibawa (1969), Operasi militer di Kabupaten Jayawijaya (1977), Operasi Sapu Bersih I dan II (1981), Operasi Galang I dan II (1982), Operasi Tumpas (1983-1984) dan Operasi Sapu Bersih (1985). (Neles, Tebay: Dialog Jakarta Papua Sebuah Perspektif Papua 2009)
Sangat memprihatinkan sekali, dengan keberadaan Militer di Papua, mereka bukanya memperdayakan Masyarakat papua untuk tinggal dan hidup aman di atas tanahnya sendiri. Melainkan mereka membuat dan melakukan kekerasan halus dan tidak halus di atas Tanah Papua. Cara halusnya ialah Mereka melakukan pembunuhan melalui makanan, minuman dan lain-lain. Sedangkan tidak halusnya yakni kekerasan ialah mereka melakukan pembunuhan, pemerkosaan dan menyiksa sampai babak belur. Hal ini yang di lakukan selama Militer berdiri dan berada di atas Tanah Papua.
Dengan adanya kekerasan ini diatas Tanah Papua. Maka, orang Papua tidak boleh diam saja. Namun harus berani bertindak untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi di Tanah Papua. Dengan begitu, kehidupan orang Papua dari hari ke hari akan semakin aman dan tenteram. Dan dengan adanya penyuaran dari orang Papua sendiri terhadap kekerasaan yang terjadi di Tanah Papua, maka, akan terjadi kedamaina diatas Tanah Papua.
Dan yang menjadi solusi terbaik untuk kita orang Papua ialah kita harus menyuarkan suara kita kepada pemerintah indonesia agar dengan secepatnya memberikan kemerdekaan Papua diatas Tanah Papua. Kita jangan tinggal diam dengan begitu saja. Padahal, kita sebagai masyarakat Papua yang berbudi luhur, punya etika yang jelas, punya pendirian yang matang dan punya otak yang pandai. Namun kita menyuarakan kebebasan kepada Pemerintah Dengan melihat hal itu, jangan kita membiarkan kekerasaan terjadi terus-menerus diatas Tanah Papua. Namun, kita orang Papua berani untuk mengungkapkan hal yang benar terhadap pemerintah indonesia. Bahwa kami orang Papua ingin hidup sendiri diatas Tanah Papua. Kami tidak mau orang pendatang yang mengatur kami, kami tidak mau mereka yang diperbolehkan diatas Tanah Papua. Namun kami hanya minta kemerdekaan Papua. Hal ini yang harus kita bangsa Papua menyuarkan kepada pemerintah Indonesia.
Sangat baik, jika kita orang Papua melakukan penyuaran itu. Dengan melihat Kekerasan militer terhadap orang Papua sangat dominan sekali diatas Tanah Papua. Dari hari-hari ke hari selalu terdengar pembunuhan, penganiyaan, pemerkosaan dll di tanah papua, dari pihak militer. Sampai saat ini juga, mereka masih mempertahan kekerasan itu. Orang Papua dari hari ke hari semakin habis. Generasi Papua pun semakin habis. Kemungkinan besar orang Papua akan habis dalam jangka waktu pendek/dekat. Dengan begitu, orang indonesia mereka mengambil kekuasaan papua dengan semena-mena. Tanpa ada perintah dari orang Papua.
Oh, Papuaku kau jangan pergi dengan secepatnya. Akau masih masih membutuhkanmu. Untuk menghadapi orang-orang munafik yang masih berada di Tanah Papua. Mereka terlalu kejam terhadap orang Papua. Mereka ingin mengambil tanah Papua. Merek ingin merebut semua kepunyaanku. Dengan begitu aku masih membutuhkanmu. Kau adalah pahlawanku, pujaanku dan sahabatku.aku akan selalu merindukanmu. (/UN/Alexander Gobai)
Share this article :

No comments:

 
Copyright © 2011. Tuan Tanah Papua News . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger