PAPUAN, Jayapura— Insiden
penembakan di Aimas, Kab Sorong, Papua Barat, yang menewaskan 3 orang, 2
luka kritis, serta penangkapan 7 orang lainnya, juga beberapa kasus
yang terjadi di Biak, Timika, dan serui, menjelang dan 1 Mei 2013,
mendapat respon dari berbagai pihak.
Beberapa waktu lalu, Solidiratis Korban
Pelanggaran HAM Papua (SKP-HAM) menggelar konfrensi pers, mengutuk aksi
brutal yang dilakukan aparat TNI/Polri.
Adapun tuntutan dan desakana SKP-HAM Papua,
adalah, Pertama, Kepada Negara-negara pemberi fasilitas dan pelatihan
bagi TNI/Polri Indonesia, seperti Amerika, Inggris, Autralia, dan New
Zaland, agar segera menghentikan bantuan tersebut, digunakan untuk
membunuh masyarakat sipil di Papua.
Kedua, Mendesak Pemerintah Indonesia agar
segera membentuk KPP HAM idependen untuk memiliki adanya pelangggaran
HAM terhadap peristiwa Penembakan di Aimas. Kabupaten sorong dan segera
menyeret pelakunya ke meja hijau.
Ketiga, Sebagai tanggung jawab Komando atas
kelalaian yang dilakukan oleh bawahannya, Kaporli dan Kapolda Papua
harus segera mencopot kaporles Kab. Sorong atas tindakan yang dilakukan
oleh bawahannya.
Keempat, Mendesak kepada Kapolda Papua,
untuk segera mendesak warga yang ditangkap pada aksi damai 1 Mei 2013,
baik yang ada di sorong, Biak, Timika, karena adanya jaminan kebebasan
berekspresi yang telah diatur di dalam konstitusi Negara ini. beserta
intrumen internasional yang sudah di retifikasi oleh indonesia.
Kelima, Terkait dengan pemberitaan kasus
yang terjadi di Aimas, Kab Sorong, kami meminta kepada pers nasional
dan lokal di Papua, agar memberikanpemberitaan yang lebih objektif,
transparan dan tidak parsial, denagn mengedepankan pers yang sudah
tertuang dalam kode etik jurnalis. Karena dengan pemberitaan yang benar,
berbagai persoalan HAM yang terjadi di Papua dapat dicerna secara baik
oleh Pemerintahdan publik nasionanal.
Keenam, Segera membuka ruang media
internasional dan Pelapor Khusus PBB di bidang anti penyiksaan untruk
segera mengunjungi Papua, untuk mengukur dan mengevaluasi sejauh mana
pemenuhan hak-hak sipil dan politik masyarakat Papua yang sudah dipenuhi
oleh Pemerintah.
Ketujuh, Menyerukan kepada seluruh
organisasi Agama yang berada di Papua, organisasi mahasiswa, pemuda,
perempuan, pers, dan organisasi – organisasi pendukung demokrasi di
Papua, agar bersatu dan memberikan tekanan penuh kepada Pemerintah Pusat
dan Daerah agar lebih peka dan responsive untuk menyelesaikan soal-soal
di Papua secara menyeluruh dan bermartabat.
ARNOLD BELAU
http://suarapapua.com/2013/05/insiden-aimas-ini-tuntutan-skphp/
No comments:
Post a Comment