Aparat kepolisian saat melakukan negosiasi dengan massa aksi di pintu gerbang Kampus Uncen, Jayapura (Foto: Arnold Belau/SP)
PAPUAN, Jayapura— Empat aktivis Papua yang ditangkap
aparat keamanan adalah Ketua Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB),
Viktor Yeimo, Sekertaris West Papua National Authorithy (WPNA), Marthen
Manggaprou, Yongky Ulimpa (23), Mahasiswa Universitas Cenderawasih, dan Elly Kobak (17), Mahasiswa Universitas Cenderawasih.
Keempat aktivis tersebut ditangkap tepat di depan pintu Gerbang
Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) baru, Perumnas III, Waena,
Papua, pada Senin (13/5/2013), sekitar pukul 10.30 Waktu Papua.
Rocky Wim Medlama, Juru Bicara (Jubir) KNPB menjelaskan, “Awalnya,
sekitar pukul 09.30 Waktu Papua, kami bersama dengan kawan-kawan dari
Badan Eksekutif Mahasiswa Uncen melakukan pemalangan kampus, dan
melakukan orasi-orasi Politik di depan pintu Gerbang kampus.”
Aparat Kepolisian Resort Kota Jayapura, yang dipimpin langsung oleh
Kapolresta Jayapura, AKBP Alfred Papare, kemudian mendatangi lokasi
mahasiswa menyampaikan orasi-orasi Politik.
“Termasuk ada aparat Brimob dari Polda Papua, yang dibantu oleh
aparat Pengendali Masyarakat (Dalmas). Mereka turun dengan kekuatan
penuh, kemudian memblokade jalan dengan mobil Polisi, truck, hingga
motor-motor milik aparat kepolisian,” cerita Medlama.
Kemudian, Medlama bersama beberapa pimpinan aksi melakukan negosiasi
dengan Kapolresta Jayapura agar mereka dapat diijinkan melaksanakan aksi
long march, dengan jaminan keamanan akan dijaga oleh massa aksi.
“Kapolresta tidak mengijinkan demo, sehingga massa diangkut dengan
dua truck menuju Kantor Majelis Rakyat Papua (MRP) untuk menyampaikan
sikap dan tuntutan di Kantor MRP. Mobil komando juga ikut dalam
rombongan terebut,” cerita Medlama.
Dalam negosiasi, aparat juga meminta agar motor tidak mendahului
mobil komando, namun berada di belakang. “Kami jalan sesuai dengan
kesepakatan, walau kami rasa ini benar-benar suatu ancaman untuk kami,”
kata Medlama.
Namun, dalam dalam perjalanan, sekitar pukul 10.30 Waktu Papua,
beberapa massa aksi yang tidak ikut saat dilangsungkan negosiasi
berjalan mendahului mobil komanda, ‘Saat itulah aparat bertindak
membubarkan massa aksi, menabrak beberapa motor, termasuk menangkap
empat aktivis Papua termasuk Ketua Umum KNPB,” ujar Medlama.
“Mereka yang ditangkap dipukul, ditampar, dan diangkut naik ke mobil,
kami semua yang ada disitu melihat perlakukan aparat keamanan terhadap
keempat rekan kami,” kata Wim.
Beberapa truck Dalmas dan Brimob yang berada dibelakang mobil komando
kemudian melaju kedepan, menabrak beberapa motor, dan beberapa massa
aksi juga jatuh, dan saat itu aparat turun dan melakukan pemukulan,
penangkapan, hingga melakukan tindakan brutal lainnya.
“Ada satu massa aksi yang tangan patah, yakni Markus Giban, mahasiswa
Uncen, saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit Abepura, dan beberapa
lagi menderita luka parah karena dipukul,” ujar Medlama.
Hingga berita ini diturunkan, keempat aktivis itu masih ditahan oleh Kepolisian Daerah Papua.
“Tiga aktivis Papua, yakni, Marthen Manggaprou, Yongky Ulimpa, dan
Elly Kobak ditahan di Polda Papua. Sementara ketua KNPB sudah dibawah ke
Lembaga Pemasyarkatan Abepura, sekitar pukul 18.30 Wakut Papua,” ujar
Medlama.
ARNOLD BELAU
http://suarapapua.com/
No comments:
Post a Comment