Ketua Komisi A DPR Papua, Ruben Magay. (Jubi/Arjuna) |
Jayapura – Menyikapi
pengaduan masyarakat beberapa waktu lalu terkait serangkaian aksi
kekerasan yang terjadi di Kabupaten Paniai, Papua sejak Januari hingga
April 2013, DPR Papua akan membentuk tim investigasi.
Ketua Komis A DPR Papua, Ruben Magay mengatakan, pihaknya melakukan
pertemuan dengan dengan Kodam XVII Cenderawasih, Polda Papua dan Pemda
serta masyarakat Paniai, Kamis (18/4) lalu. Dalam pertemuan itu
disepakati membentuk investigasi guna menindak lanjuti adanya laporan
kekerasan di Paniai
“DPR Papua akan membentuk tim investiagsi pencari fakta dan akan
diterjunkan langsung ke lokasi. Dalam waktu dekat ini tim itu akan
segera kami bentuk,” kata Ruben Magay ketika dikonfirmasi
tabloidjubi.com via telepon selulernya, Minggu (21/4).
Menurutnya, tim investigasi terdiri dari LSM dan anggota DPR Papua. Tim
ini akan terjun ke lapangan guna mengumpulkan data. “Itu hasil
kesepakatan dari pertemuan yang sudah kami langsungkan. Bahkan Bupati
Paniai, Hengky Kayame sangat menyetujuinya,” ujarnya.
Dikatakan Ruben, dalam serangkain aksi kekerasan di Paniai ada indikasi
pelanggaran HAM jika dugaan itu terbukti, karena korban adalah warga
sipil dan pelaku disinyalir aparat keamanan. Namun lanjut dia, tidak
bisa dipungkiri aksi kekerasan akan terus terjadi bila dua kelompok yang
berseberangan berada dalam satu wilayah.
“Sepanjang TNI-Polri dan kelompok OPM berada di satu wilayah yang sama
pasti potensi konflik akan selalu ada. Akibatnya masyarakat yang tidak
berdosa akan selalu menjadi korban,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mendesak agar pasukan Brimob yang berasal dari
Jakarat sebaiknya ditarik dari Paniai. Mereka dianggap menjadi ancaman
bagi masyarakat.
“Personil dari luar Papua itu tidak tahu budaya pendekatan kepada
masyarakat, jadi sebaiknya mereka ditarik. Lebih baik memberdayakan
Polisi yang ada di Papua, yang mengerti kultur masyarakat,’’ katanya. (Jubi/Arjuna)
Sumber : www.tabloidjubi.com
No comments:
Post a Comment