<div style='background-color: none transparent;'></div>
Home » » MAHASISWA/I SEBAGAI UJUNG TOMBAK PEMBANGUNAN DAERAH KEDEPAN

MAHASISWA/I SEBAGAI UJUNG TOMBAK PEMBANGUNAN DAERAH KEDEPAN

Add caption
 


Agustinus Mote)*

(Sosial Politik, UWMY Yogyakarta; abadi)*

Revolusionerisasi Intelektualitas Kaum Muda Untuk Membangun Daerah Kedepan Dengan Berwawasan Logistik bersatu)*

Mahasiswa/i sebagai ujung tombak untuk maju mundurnya pembangunan dimana suatu daerah yang telah baru terisolir. Dengan adanya dorongan tantangan perubahan yang sangat mendesak, sebagai masalah utama yang di hadapi masyarakat umum setempat. Jembatan dan menyambung lidah harapan-harapan masyarakat untuk menetapkan modal hidup diatas pedoman basis yang ada di berbagai sisi atau sudut pandangnya terkaji lebih mendalam, di pihak pemerintaha Daerah setempat bekerja sama dengan intelektualiatas Mahasiswa/i dimanapun berada.

Mahasiswa/i sebagai tuntunan utama berdiri di tengah antara pemerintah dan masyarakat besertai Pelajar dan mahasiswa/i itu sendiri . Hal ini dapat di lukiskan sekilas profil melalui lisan dan tulisan secara detail, untuk lebih mengenal dan mengetahui apa dan bagaimana mencari jalan kesejahteraan di balik tata hidup masyarakat setempat. Sebagaimana pun juga generasi mudah didaerah harus dengan memfaktualkan dimensi-dimensi pembangunan sesuai pergeseran dunia politik yang semakin mencekam akan mempurukkan tata kehidupan masyarakat dimanapun berada.

Namun mahasiswa/i sebagai ujung tombak membenahi harus bersifat umum tidak di pengaruhi politik-politik pihak-memihak antar politik isme yang di pencarkan oleh oknum-oknum politik tertentu. Membenahi dan memupuk dan menciptakan kebersatuan pembangunan selanjutnya di kalangan kaum muda Mahasiswa, pemerintah dan masyarakat umum. Dimana menempuh kesarjanaan bertumpuan dengan harapan-harapan atau gambaran-gambaran yang akan di fasilitasikan di lapangan dimana posisikan nantinya. Dengan harapan yang akan menentukan apa dan bagaimana pengembangan wawasan kedepan harap mengedepankan untuk mencetus dan merenteskan sebagai modal bekal dalam menempuh perkuliaan di mana pun berada.

Keberlanjutan generasi-kegenerasi membangun harapan di suatu daerah yang dapat di harapkan oleh masyarakat umum sesuai basisnya; seperti apa yang di lakukan oleh mahasiswa/i terlepas dari pemerintah daerah selalu mempermain peranan dalam hal pembangunannya untuk memuaskan dan mensejahtrakan masyarakat setempat. Hal itu sebagai suatu tuntunan kolektif membenahi mengangkat harkat dan martabat masyarakat umum melalui berbagai cara memberi gambaran kebersatuan yang lebih dominan. Disini dapat di gambarkan kepada mahasiswa/i di manapun berada selalu salah strategi dan salah mempasilitasikannya mengayomi dan mengkarierkan keterpencaran isme berada pada masyarakat secara kental di balik kesimpangan-kesimpangan riwayat yang sangat tidak membutuhkan bagi generasi dibalik utopis kebersatuan kedepan.

Mahasiswa/i harus mahasiswa/i-kan tidak di pengaruhi dengan oknum-oknum politik isme tertentu baik dari pemerintah maupun masyarakat lokalitas dimana pemegang kesimpangan pontong rokok di atap rumah dengan memanaskan suasana keterpencaran kebersatuan membangun daerah tersebut di balik satu harapan kedepan. Banyak kali terjadi di banyak tempat telah membosankan oleh pemerintah terhadap masyarakat dan mahasiswa/i terhadap masyarakat yang mengisukan politik keterpencaran antar komunitas di balik membela hak minoritas di manapun berada. Mahasiswa sebagai ujung tombaknya mengombang-ambingkan intelektualitas membabibutakan atau tidaknya di bawah payung politik isme dan lainnya dimana menciptakan suasana di daerah. Hal tersebut pemahaman keberlanjutan secara lebih mendalam untuk menjawab tantangan perubahan sesuai menempuh latar belakang begitu indah ini.

Banyak hal yang dapat ketahui oleh mahasiswa/i tentang masalah-masalah utama yang selalu terkesan dimana keberadaan masyarat dan pemerintah dapat di pengaruhi untuk memecahkannya, sebagai kaum muda yang berintelektualitas berwawasan umum. Mahasiswa/i perlu mempersiapkan mengrevolusionalisasikan memecahkan masalah secara intelek kedepan. Ada beberapa poin masalah yang perlu di ketahui dan dapat memecahkannya keberlanjutana adalah :

1. Masalah politik isme lokal; kekeluargaan dan famili yang selalu terjadi di daerah dimanapun berada di balik pro politik yang mengatasnamakan umum;

2. Masalah politik isme interlokal, antar suku, antar letak wilayah daerah, antar bangsa dimanpun berada di daerah pelosok papua;

3. Masalah persaingan politik pergelaran tanpa latar belakang logistik di objek;

4. Masalah persaingan politik kesimpang siuran pro dan kontra suatu politik di balik hak-hak minoritas dan mayoritas atas tuntutannya;

5. Meninjau secara kebersamaan masalah politik apa yang memompa di balik pro jebakan-jebakan suasanaisasikan di wilayah-wilayah terpencil papua;

6. Mengaktualisasikan memantau jaringan ilmu di bawah tanah, jaringan gelap balik muka, besertai berbagai bentuk jebakan jabatan kaget dari organisasi atau kelembagaan serta sistem buruh usaha kecil sedang ramai mempermainkan masyarakat di daerah Tanah papua tersebut, perlu harus garapkan membenahi secara mendalam;

7. Dan lain-lain banyak persoalan yang di hadapi untuk di membenahi

Peta arena bara politik intelektualitas di Interlokalitas dan Lokalitas

Berdasarkan peta politik intelektualitas jalan keluar masuknya suatu politik penipu dan yang logistik sebagai jembatani membawa kearah terletak pada politik itu sendiri. Namun dalam pembenahian menjembatani suatu masalah membangun daerah memang sangat sulit di bara politik garis merah dan juga bara politik membuka bara hitam, sangat membutuhkan wawasan dua arah panah maju mundurnya masalah ruang politik tersebut. Sebagai maha bintang intelektualitas yang melandasi berbagai masalah utama selalu di hadapi dan di hadang dimanapun berada adalah :

1. Melandasi bara politik interlokalitas dapat di hadapi dengan berbagai tantangan pelicikan politik ilmiah di lapangan, di balik sosio cultural bangsa yang dapat berinteraksi dengan berbagi model gayanya;

2. Melandasi bara politik lokalitas dapat di hadapi dengan masyarakat setempat berbasis budaya yang kental sulit di sesuaikan dan juga bisa di sesuaikan dimana mahasiswa/i berada.

Namun dengan demikian mahasiswa sebagai maha bintang yang berintelektual di jalani banyak masalah di ciptakan untuk pecahkannya bersama latar belakang massa ilmia beribuan pemikir merancang garis-garis pencetus wacana logistik membangun daerah dimana berpijak.

Penulis artikel ini juga belum pada itu hanya sebatas gambaran apakah model dan bagaimana model mahasiswa/i, di balik tumpuan harapan yang semakin menampung mereda dalam pengangguran; sebabkan dukungan sponsoritas di hadang di negeri-negeri perjuangan dimana jejak sedang di jelajahinya!!!

C a t a t a n :

Kegagalan, ketertinggalan bukan penentu batas perjuangan)*

Kesakitan cobaan bukan penentu batasi perjuangan)*

Diam bukan karena bodok dibalik tanpa sponsor)*

Egoisme bukan karena bodok di balik tanpa sponsor)*

Tanpa sponsor dukungan bukan lengah lesuh kestressan, di balik buangan beribuan sepucuk surat)*

Takut dan malu bukan gagal dalam suasana di balik proses terapan ilmu)*

Biarlah Semuanya harus membenahi, menuju meja bintang politik)*
SUMBER:http://www.facebook.com/agusmote
Share this article :

No comments:

 
Copyright © 2011. Tuan Tanah Papua News . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger