Satu buah mobil water canon, dan beberapa truck polisi siaga di depan museum expo, Waena (Foto: Arnold Belau/SP)
PAPUAN, Jayapura — Juru Bicara Komite Nasional
Papua Barat (KNPB), Wim Medlama, mengaku kesal dengan tindakan
pemerintah Indonesia yang menurunkan aparat keamanan dengan kekuatan
besar untuk membatalkan ibadah peringatan 5O tahun aneksasi Papua ke
dalam Negara Republik Indonesia.
“Ibadah tetap kami lakukan, walaupun lapangan Theys Hiyo Elluay di Sentani dipakai aparat TNI/Polri untuk kegiatan bakti sosial.
Kami sangat menyesalkan tindakan Gubernur, Kapolda, dan Kodam
XVII/Cenderawasih Papua yang menurunkan aparat dengan kekuatan penuh
untuk halau dilangsungkannya aksi, padahal ini hanya ibadah biasa saja,”
ujar Medlama, kepada
suarapapua.com, Rabu (1/5/2013) siang.
Wim juga menyesalkan sikap arogansi aparat keamanan yang memaksa
beberapa massa aksi untuk tidak mengikuti jalannya ibadah di kampung
harapan, termasuk melarang dilakukannya ibadah.
“Kami punya hak untuk ibadah. Kenapa aparat harus melarangnya,
kelompok yang lain di ijinkan ibadah, termasuk demonstrasi, kenapa kami
di larang, kami juga warga sipil,” urai Medlam dengan kesal.
Sebelumnya, seperti ditulis berita ini, KNPB bersama massa rakyat
Papua Barat rencananya, pagi tadi, akan melangsungkan ibadah di lapangan
makam Theys Hiyo Elluay di Sentani.
Namun, aparat keamanan telah lebih dulu menempati lapangan tempat ibadah, (baca:
Lapangan Makam Theys Dipakai Polres Jayapura Gelar Bakti Sosial), sehingga KNPB batal menggelar ibadah di lapangan, dan memindahkannya ke kampung harapan.
OKTOVIANUS POGAU
Sumber:http://suarapapua.com/2013/05/jubir-knpb-ibadah-tetap-dilangsukan/
No comments:
Post a Comment