Sebuah helikopter yang membawa prajurit Kopassus TNI AD mendarat
di Bandara Mulia, Kabupaten Puncak Jaya, Papua, Senin (12/11/12). Foto:
Antara
Diberitakan, Goliath Tabuni telah menyatakan bertanggungjawab atas tertembaknya Letnan Dua I Wayan Sukarta bersama Tono,
sopirnya di Kampung Jigonikme, Distrik Ilu, Kabupaten Puncak Jaya, Papua,
Selasa, (25/06/13) lalu.
Hingga berita ini
ditulis, dikaporkan, TNI sedang melakukan pencarian dan siaga satu di Pincak
Jaya.
Diketahui, Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Christian Zebua meminta agar pelaku penembakan di Puncak Jaya, Papua segera ditangkap. Pelaku itu harus diadili sesuai hukum yang berlaku.
Pangdam meminta agar seluruh prajurit tidak patah semangat, dan tetap menjalankan tugas di Papua dengan baik serta melanjutkan perjuangan almarhum.
Pasca
penembakan, seperti dilangsir situs
resmi TPN-PB, www.wplna.net, Goliat
mengatakan jika terjadi pengejaran maka tidak untuk desa-desa warga sipil
tetapi harus menghadapi TPN-PB. Diketahui, Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI Christian Zebua meminta agar pelaku penembakan di Puncak Jaya, Papua segera ditangkap. Pelaku itu harus diadili sesuai hukum yang berlaku.
Pangdam meminta agar seluruh prajurit tidak patah semangat, dan tetap menjalankan tugas di Papua dengan baik serta melanjutkan perjuangan almarhum.
"Saya siap layani TNI/Polri jika ada yang melakukan pengejaran terhadap anggota saya, dan kemarin kami sudah ambil senjata milik anggota itu, sekarang justru kekuatan kami semakin banyak, jadi kami tidak ragu lagi kalau ada pengejaran terhadap kami, asalkan jangan terhadap masyarakat sipil Papua," katanya.
Sopen Enumbe dari Puncak
Jaya mengabarkan, masyarakat di sana berada dalam ketakutan. "Mereka dari Kampung
Jigonikme dan pokoknya Distrik Ilu sudah lari sembunyi karena takut. Ada yang datang
ke Mulia. Tapi, kami di Mulia saja takut karena banyak tentara datang di sini.
Kami takut keluar," tuturnya. (GE/MS)
sumber: http://majalahselangkah.com
No comments:
Post a Comment