Ketua I KNPB, Mako Musa Tabuni mati ditembak aparat Densus 88 Antiteror, Polda Papua (Foto: Ist)
PAPUAN, Jayapura — Ketua Parlemen National West
Papua (PNWP), Buchtar Tabuni mengungkapkan pihaknya bersama rakyat
Papuya Barat akan tetap melaksanakan aksi demo damai sejak Senin 10 Juni
hingga Selasa 18 Juni 2013.
Pernyataan ini dikeluarkan oleh mantan ketua Komite Nasional Papua
Barat (KNPB) menyusul adanya pelarangan oleh Kepolisian Daerah Papua
terkait surat pemberitahuan rencana demo damai mereka.
“Kami, PNWP dan KNPB tetap akan menggelar aksi demo damai mulai Senin
besok hingga tanggal 18 Juni 2013 di Kota Jayapura,” kata Buchtar
Tabuni kepada wartawan saat lakukan jumpa pers di salah satu cafe di
Kota Jayapura, Sabtu (8/6/2013).
Buchtar menegaskan, meskipun ada pelarangan dari Polda Papua lewat
Kabid Humas Kombes Pol I Gde Sumerta Jaya melalui media lokal setempat,
demo damai yang bertujuan mendukung Papua Barat terdaftar sebagai
anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) pada Senin 10 Juni 2013 tetap
akan dilaksanakan.
“Surat pemberitahuan rencana demo kami telah masuk ke Polda Papua.
Namun berita hari (Sabtu,red) ini di Cepos pada halaman pertama,
mengatakan demo kami tidak disetujui. Kami tidak butuh persetujuan yang
terpenting adalah pemberitahuan, dalam masa demokrasi seperti ini tidak
ada yang perlu dilarang dalam menyatakan sikap selama itu ada
pemberitahuan,” katanya.
Pihak aparat keamanan dalam hal ini Polda Papua, menurut Buchtar
tidak mempunyai hak untuk melarang tetapi mengawal aksi demo yang patut
dilakukan.
“Jika kami dikawal oleh aparat polisi kan suasana politiknya lebih
hidup. Bahkan pemberitaan akan lebih menarik, semua mata akan melihat.
Para penyusup juga akan dikawal dan diserahkan kepada mereka nantinya,”
kata pria berambut gimbal yang suka berkacamata hitam ini.
Buchtar dalam setiap mengadakan jumpa pers selalu menggenakan pakaian
atapun jaket berwarna loreng itu mengaku pasti aksi demo damai
mendukung Papua Barat masuk menjadi salah satu anggota MSG akan diwarnai
dengan aksi kemacetan arus lalu lintas dan membuat para pengguna jalan
raya terganggu.
“Dimana-mana aksi demo itu pasti mengakibatkan terganggunnya
aktivitas masyarakat, tapi inilah yang ingin kami perjuangkan. Aparatlah
yang mempunyai tugas untuk mengatur itu to?” ujarnya dengan nada
bertanya.
Rekan dan saudara almarhum Mako Tabuni ini juga menyampaikan aksi
demo damai tersebut bertujuan ke gedung wakil rakyat yang ada di pusat
Kota Jayapura. “Rencananya kami demo akan menuju ke DPRD Papua, dan
rekan-rekan akan berkumpul ditempat seperti biasanya mulai Senin
(10/6/2013) pagi,” tutupnya.
Sekedar diketahui, pelarangan demo tersebut dikeluarkan disalah satu
harian lokal Jayapura dengan alasan demo tersebut ilegal, dan akan
menggangu keamanan dan ketertiban.
LINCOLD ALVI
Sumber: http://suarapapua.com
No comments:
Post a Comment