Walikota
Oxford, Moh Niaz Abbasi, di dampingi Benny Wenda, Andrew Smith, dan
mantan Walikota Oxord, Elise Benjamin saat membuka kantor Perwakilan
Papua Merdeka di Oxford (Foto: freewestpapua.org)
PAPUAN, Jayapura — Sejumlah aktivis hak asasi
manusia di Papua memberikan apresiasi atas langkah kordinator diplomat
Internasional Bangsa Papua Barat, Tuan Benny Wenda yang secara resmi
membuka kantor Organisasi Papua Merdeka (OPM), di Oxford, Inggris, 28
April 2013 silam.
“Kami seluruh rakyat Papua Barat yang ada di Papua, maupun di Luar
Papua mendukung langkah Tuan Benny Wenda. Kantor itu sangat berguna
untuk kampanyekan pelanggaran HAM di Papua,” tegas Dorus Wakum, aktivis
HAM Papua, kepada
suarapapua.com, Selasa (21/5/2013).
Menurut Wakum, walaupun mendapat protes keras dari pemerintah Indonesia,
pendirian kantor OPM yang juga dihadiri oleh Walikota Oxford tersebut
tidak akan pernah ditutup pemerintah Inggris.
“Walikota Oxfrod, aktivis HAM di Inggris, serta masyarakat Inggris
mendukung upaya Tuan Benny Wenda, pemerintah Indonesia tidak bisa
seenaknya meminta penutupan kantor tersebut. Walaupun mendapat berbagai
kecaman, lihat saja Kantor OPM masih tetap berdiri di Oxford,” tegas
Wakum.
“Saya justru lihat pemerintah Indonesia respon yang berlebihan karena
takut penjajahan yang mereka lakukan terhadap bangsa Papua diketahui
dunia internasional, dan sekarang dunia akan segera mengetahui lebih
dalam setelah kantor tersebut didirikan,” tambahnya.
Wakum juga berharap kantor perwakilan OPM bisa didirikan di beberapa
Negara di Eropa, Amerika, termasuk Asia, agar kejahatan kemanusiaan yang
dilakukan pemerintah Indonesia terhadap rakyat Papua bisa segera
diketahui.
“Kalau pejabat-pejabat pemerintah di Jakarta mengatakan tuan Benny
Wenda tidak mendapat dukungan dari rakyat Papua Barat, saya kira mereka
keliru, rakyat sangat antusias dan sangat mendukung perjuangan tuan
Benny Wenda,” kata Wakum.
Bucthar Tabuni, Ketua Parlemen Nasional West Papua (PNPW) juga
mendukung langkah tuan Benny Wenda yang mendirikan kantor OPM di Oxford.
“Pernyataan pejabat-pejabat di Jakarta terkait pendirian kantor OPM
tidak usah ditanggapi serius, itu pernyataan para penjajah,” ujarnya
singkat.
Sebelumnya, seperti diberitakan media ini (baca :
Walikota Oxford Buka Kantor Papua Merdeka di Inggris) Walikota Oxford, Moh Niaz Abbasi, didampingi kordinator
Free West Papua Campaign (FWPC),
Benny Wenda, anggota Parlemen Inggris, Andrew Smith, dan mantan
Walikota Oxford, Elise Benjamin, secara resmi telah membuka kantor
perwakilan Papua Merdeka di Inggris, pada 28 April 2013 lalu.
Sementara itu, Andrew Smith, dalam kesempatan tersebut menyambut baik
dibukanya kantor resmi perwakilan Papua Merdeka di Oxford, dan ia
berjanji akan terus membantu Papua melalui Parlemen Internasional Untuk
Papua yang telah dibentuk dua tahun lalu.
“Tuan Walikota Oxford juga memberikan dukungan dan pesan sebelum
memotong pita tanda dibukanya kantor ini tadi,” ujar Smith dalam
sambutannya.
Dalam kesempatan tersebut, hadir juga Paul Aiton, Pemain Rugby
Nasional dari Papua New Guine, Jenifer Robinson dan Charles Foster, dari
kelompok pengacara internasinal untuk Papua Barat, mahasiswa dari
Universitas Oxford, warga Papua di Belanda, serta pendukung Papua
Merdeka di Inggris.
OKTOVIANUS POGAU
http://suarapapua.com
No comments:
Post a Comment