Tapol Papua. Foto: Ist
Kata dia, presiden telah membuat janji dalam pertemuan di kediaman pribadinya di Cikeas bersama tokoh-tokoh Papua termasuk Gubernur Papua Lukas Enembe.
Rencana
ini ditolak keras oleh para Tapol Papua di
Lembaga Pemasyarakatan (LP) Abepura Papua. Dalam Release yang diterima
majalahselangkah.com, 25 orang Tapol di LP Abepura membuat sebuah pernyataan
bersama yang berisi penolakan atas rencana pemberian grasi oleh SBY tersebut.
"Jumat 24
Mei 2013, sikap tawanan politik Papua Merdeka dalam penjara negera kolonial
Indonesia. Dengan ini tawanan politik
yang bertandatangan dibawa ini menyatakan bahwa 'kami menolak rencana pemberian grasi oleh Presiden
Republik Indonesi. Kami tidak butuh
dibebaskan dari penjara, tetapi butuh dan tuntut bebaskan bangsa Papua dari
penjajahan negera kolonial Republik Indonesia'," tulisnya dalam pernyataan itu.
Tawanan
politik Papua Merdeka yang menandatangi
pernyataan itu adalah Filep J.S. Karma, Victor
F Yeimo, Selpius Bobii, A. Makbrawen Sananay Krasar, Dominikus Sarabut, Beni
Teno, Alex Makabori, Nico D. Sosomar, Petrus
Nerotou, Denny I Hisage, Dago Ronald Gobai, Jefry Wandikbo, Mathan Klembiab, Rendy
W. Wetipo, Boas Gombo, Jhon Pekei, Oliken giyai, Panus Kogoya, Warsel Asso, Yunias
Itlay, Timur Waker, Kondison Jikibalom, Serko Itlay, Japrai Murib, dan Yulianus
Wenda.
Para Tapol
itu
mengatakan, akan tetap bertahan dari
tawaran apa pun oleh SBY sebagai Presiden Republik Indonesia. (GE/MS)
Tentang TAPOL: KLIK
Website Tapol Papua: KLIKSum: http://majalahselangkah.com/
No comments:
Post a Comment