Biak,- Ens- Sejak pertengahan tahun 2012, Komite
Nasional Papua Barat (KNPB) menjadi target operasi pemberantasan
tindakan terorisme yang dilaksanakan oleh Polda Papua. Penangkapan
sewenang-wenang bahkan penembakan kilat telah mengkibatkan sejumlah
pimpinan KNPB mendekam dalam tahanan polisi, bahkan Mako Tabuni tewas
ditangan pasukan elit Indonesia.
Relawan ELSHAM Papua di Biak melaporkan bahwa sedang berkembang isu
ditengah masyarakat bahwa sejumlah aktivis politik telah dimasukan
kedalam Daftar Pencarian Orang (DPO). Orang-orang tersebut meliputi
anggota KNPB, pimpinan dan staf Dewan Adat Biak, termasuk orang-orang
yang dicurigai memiliki keterkaitan dengan Tentara Pembebasan Nasional
atau Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM).
Penangkapan yang dilakukan oleh Polres Biak terhadap 2 orang anggota
KNPB atas nama Bastian Mansoben (27) dan Paulus Alua (25), pada 22
Oktober 2012 silam, menjadi bukti bahwa aktivis politik di Biak berada
dalam tekanan aparat keamanan. Tidak berhenti sampai disitu, Anthon
Kafiar (50) ditangkap pada 20 Desember 2012, ketika hendak mengikuti
perayaan Natal di Sorendiweri, Supiori. Kafiar ditangkap oleh 4 orang
petugas berpakaian preman, lalu dibawa ke Polres Biak. Setelah menjalani
pemeriksaan secara intensif, Kafiar lalu dibebaskan pada 21 Desember
2012.
“Penangkapan sewenang-wenang terus diciptakan oleh TNI/Polri kepada
kami sebagai pengurus KNPB. Kami merasa terancam dan tidak bebas
melakukan aktivitas sehari-hari. Kami berharap agar organisasi HAM
internasional bisa datang dan lihat kenyataan sebenarnya di lapangan,”
ungkap Marthen Mnumumes (45), Sekretaris KNPB Biak. Elsham News Service
Sum: http://www.elshampapua.org
Pekan terakhir kampanye Pilkada 2024, KPU Keerom ingatkan aturan main
-
Jayapura, Jubi – Komisi Pemilihan Umum atau KPU Keerom, kembali
mengingatkan pasangan calon kepala daerah setempat selalu mematuhi regulasi
kampanye pilk...
1 hour ago
No comments:
Post a Comment