Seperti direncanakan KNPB dan beberapa
Organ gerakan, akan melakukan demo damai di Kantor Majelis Rayat Papua
(MRP). Tujuan demo damai untuk mendesak Pemerintah Provinsi Papua
Gubernur, Pangdam dan Polda Papua segera bertanggungjawab, atas korban
penembakan dan penangkapan pada 1 Mei 2013.
Selain itu, tergait korban tembak dan
Penangkapan di sejumlah tempat sepertinya Timika, Sorong, Biak dan
Jayapura pada 1 Mei itu. Demo damai hari ini untuk “Mendesak Pemerintah
RI agar membuka akses Jurnalis Internasional dan Pelapor Khusus Dewan
HAM PBB ke Papua”.
Ketika sesuai rencana yang telah
direncanakan untuk demo damai. Jayapura hari ini tanggal (13 Mei 2013).
Demo damai yang dipimpin KNPB hari ini, ratusan demonstran turun jalan.
Namun dari tengah jalan di Perumnas 3 Waena Polisi hadang demonstran
yang dipimpin Victor Yeimo.
Polda Papua melaui Kapolres Jayapura yang dipimpin AKBP Alfred Papare, SIK,
hadang demonstran tepat pukul: 10:12 wp. Victor Yeimo sempat negosiasi
dengan pihak Kapolres Jayapura yang telah dihadang. Dengan tujuan
demonstran tetap akan menuju ke tempat tujuan demo damai, di Kantor MRP
Kota Raja Abepura Jayapura. Tetapi Kapolres Jayapura tidak
mengindakannya, perkataan tujuan demonstran untuk menuju Kantor MRP.
Sempat tawar menawar terjadi antara
Kapolres Jayapura dan Demonstran KNPB yang di pimpin Viktor Yeimo, tadi.
Akhirnya Kapolres Jayapura menangkap 4 orang yang adalah sebagai
demonstran, diantaranya: Victor Yeimo (Ketua Umum KNPB), Yongki Ulimpa
Pria (23) tahun, Ely Kobak Pria (17) tahun dan Marthen Manggaprow.
Mereka ditangkap Polisi Kapolres Jayapura, dan selanjutnya dibawa ke
Polda Papua. 4 orang ini saat ditangkap mereka disiksa dan dipukul oleh
anggota Polisi satuan Polres Jayapura.
Demo damai hari ini di Kota Jayapura
Polisi batalkan, dan 4 orang yang ditangkap masih ditahan di Polda,
karena untuk kepentingan minta keterangan, terkait demo damai hari ini.
Ratusan pendemo lainnya melarikan diri di sekitar tempat kejadian
penangkapan.
Masyarakat disekitar tempat kejadian
panic, dan aparat anggota Polisi di Sentani, Abe dan Jayapura Kota
melakukan Swiping. Polisi menggunakan tank-tank, mobil Polisi gas air
mata dan mobil tahanan serta Truck Polisi. Polisi menguasai semua ruas
jalan setiap perempatan, di sekitar sentani dan Abepura.
Polisi dengan dalih terror mental
terhadap semua masyarakat Papua di Jayapura dan Sentani hari ini tidak
seperti yang dilakukan Polisi saat Penghadangan demonstran KNPB pada
waktu lalu.
Pembungkaman demokrasi terus dilakukan
aparat kepolisian RI dalam hal ini Polda Papua. Ruang gerak untuk
menyuarakan hak demokrasi rakyat Papua, sempit. Selalu membatasi ruang
gerak hak demokrasi rakyat Papua, dengan cara terror mental, menangkap,
menembak demonstran, Menghadang Pendemo dan membatasi melakukan demo
damai.
No comments:
Post a Comment