PNG MP Michael
Malabag: We Need to Make a Stand on West Papua
The
National News of Papua New Guinea on April 3th 2013
A
GOVERNMENT Minister, speaking as a private citizen, has said it is time Papua
New Guinea made a bold stand for the independence struggle of the mostly
Melanesian indigenous of the Indonesian Province of West Papua.
Health
Minister, Michael Malabag posted on social media site, Sharp Talk, yesterday
that “sooner or later PGN has to….bring it before the United Nations
Assembly”. “Enough is enough” Malabag wrote, stanting that he was making
his comments in a private capacity.
Malabag
said: “ The West Papua issue bugs me all the time”. “Papua New Guinea has
a number of advocates including Governor Powes Parkop”. “Indonesia is the
biggest Muslim Nation in the World and I can understand PNG diplomacy where it
matters most but does it have to be like this all the time”.
“Indonesia
has encroached our homelands both in Western and West Sepik and that is a
reality”. “I am a Government Minister but I have my own views on this issue but
sooner or later, PNG has to make a bold stand and bring it before the United
Nations Assembly…enough is enough”.
The
official PNG Government position on the West Papua Freedom Struggle is that it
is an Internal issue of Indonesia. The struggle, however, has impacted PNG
enormously in that periodically there has been rusheds of refugee across the
unmanned border into PNG.
This
issue has again come to light last week with Governor Parkop speaking openly in
support of the movement. Also last week, Fiji Prime Minister Vorege
Bainimarama received representatives of the West Papua National Coalition for
Liberation in Suva in their quest for membership to the Melanesian Spearhed
Group. Bainimarama heads the group as it chair.
The
West Papua delegation was led by long time ccampaigner and vice chairman of the
grouping, Dr. Otto Ondawame, General Secretary Rex Rumakewik and Former Prime
Minister of Vanuatu, Barrack Sope. Source: thenational.com.pg/
Translated into Indonesia:
PNG MP: We Need to Make Stand on West Papua
Seorang
Menteri Pemerintah Papua New Guinea, berbicara sebagai warga pribadi, telah
mengatakan bahwa ini saatnya PNG membuat atau mengambil sikap untuk perjuangan
kemerdekaan pada umumnya bagi orang-orang Melanesia di Provinsi Papua Barat di
Indonesia.
Menteri
Kesehatan Michael Malabag posting pada media website social, telah berbicara
tegas, kemarin bahwa “cepat atau lambat PNG dapat membawa itu sebelum Sidang
Majelis Perserikatan Bangsa-Bangsa”. “Cukup dan cukup sudah”, penderitaan
orang-orang Melanessia di Papua Barat dibawah penjajahan Indonesia, Malabag
menulis, bahwa dia telah membuat komentarnya dalam kapasitas pribadi.
Malabag
mengatakan: “isu Papua Barat menarik perhatian dirinya sepanjang waktu”. Papua
New Guinea mempunyai kwantitas untuk advokasi Papua Barat, termasuk Governor
(Powes Parkop).
“Indonesia
adalah bangsa Muslim terbesar di dunia” dan dapat mengerti diplomasi PNG dimana
kebanyakan lebih baik, tetapi itu dapat berjalan seperti ini sepanjang waktu.
“Indonesia
telah menghancurkan kedua tanah kelahiran kami, di bagian Barat dan Sepik Barat
dan bahwa itu adalah realita”. Saya seorang Menteri Pemerintah tetapi saya
sendiri melihat isu ini, tetapi cepat atau lambat, PNG dapat melakukan untuk
mengambil sikap dan membawa isu itu sebelum sidang Majelis Perserikatan
Bangsa-Bangsa……Enogh is enough (cukup dan cukup sudah)”.
Posisi
Pemerintah PNG atas perjuangan kemerdekaan Papua Barat, dipandang bahwa itu
adalah isu internal Indonesia. Perjuangan ini, bagaimanapun, sangat
mempengaruhi di PNG bahwa berkelanjutan disana telah terjadi penyeberangan
pengungsi tanpa kendali, di perbatasan kedalam wilayah PNG.
Isu
ini datang lagi dengan mudah minggu lalu dengan Governor Parkop, telah berbicara
terbuka dalam dukungan pergerakan ini.
Juga
minggu yang lalu, Perdana Menteri Fiji “Vorege Bainimarama” menerima perwakilan
WPNCL di Suva sesuai permohonan mereka untuk menjadi keanggotaan Melanseian
Spearhead Group (Forum Negara-Negara Melanesia). Bainimarama, kepala pada forum
ini menjadi ketua.
Delekasi
Papua Barat telah lama dengan waktu yang cukup panjang mengkampanyekan, dan
wakil ketua dari group ini, Dr. Otto Ondawame, Sekretaris Umum Rex Rumakewik,,
dan Mantan Perdana Menteri Vanuatu, Barrack Sope, telah diterima disana. Translated by ssambom.
Sumber:
http://www.thenational.com.pg/
Notes:
Jika
anda mengadakan perjalanan ke seluruh Papua New Guinea, hampir semua orang yang
kita jumpai dan bercakapan dengan mereka, maka mereka akan mengatakan beberap
hal pokok. Yang antara lain adalah: wantok, wanpla ground. Dan diseluruh
Melanesia berbicara one rasism, ini realita.
Dengan
dasar ini secara individu dari Pejabat Pemerintah, baik Civil atau pun Militer
dan Polisi sangat simpati dan memberikan dukungan. Apa lagi PGN Community,
lebih radikal dalam memberikan dukungan. Namun semua ini kembali kepada
Pemerintah Papua New Guinea dan Para Diplomat Papua yang berada di Seluruh
Dunia.
Related News on Various Medias:
- Time to take a stand on West Papua, http://www.solomonstarnews.com/news/regional/17526-time-to-take-a-stand-on-west-papua
- AWPA Sydney News, http://awpasydneynews.blogspot.com.au/2013/04/1-vanautu-prime-minister-promises.html
- Vanautu prime minister promises backing for Papuan membership http://www.rnzi.com/pages/news.php?op=read&id=75090
- Free West Papua Campaign – PNG, Time to take a stand on West Papua, http://freewestpapuacampaignpngchapter.blogspot.com.au/
Lampiran
Peta Negara-Negara Pasific Islands, yang mana sebetulnya Papua Barat termasuk
Melanesia Countries, namun diblot dalam peta Melanesia. Oleh karena itu,
pandangan Negara-Negara Melanesia bahwa Papua belum Merdeka, maka Melanesia
belum lengkap. Dasar pemahaman ini yang memberikan dukungan dalam Perjuangan
Papua Merdeka, dan tarketkan bahwa semua wilayah Melanesia harus dipersatukan
kembali.
Demikian,
berita dari Papua New Guinea diposting kembali oleh Admin WPNLA guna dapat
diketahui oleh TPN-OPM dan Rakyat bangsa Papua yang berjuang untuk Merdeka
Penuh, dari tangan Penjajah Indonesia. Terima kasih atas perhatian anda.
Admin
WPNLA 2013
No comments:
Post a Comment