WELLES WEYA (JUBI/APRILA)
Jayapura, 29/4 (Jubi) – Welles Weya dari Forum Anti Pelanggaran Hak Asasi
Manusia Universitas Cenderawasih mengatakan, Kapolda Papua dan Pangdam XVII
cenderawasih jangan main-main dengan Rakyat Papua.
“Kami hanya menekankan kepada
Kapolda Papua, Pangdam XVII Cenderawasih dan Pemerintah Indonesia yang ada di
atas tanah ini jangan main-main dengan rakyat karena rakyat punya hak
menyampaikan pendapat,” tegas Welles Weya ke tabloidjubi.com di Waena,
Abepura, Kota Jayapura, Senin (29/4).
Menurut Weya, pada saat aksi-aksi
yang hendak dilakukan oleh pihaknya guna menyampaikan pendapat, TNI/Polri
melakukan tindakan represif dan masa aksi mendapat perlakuan yang tidak
manusiawi. “Saya kesal karena setiap akan menyampaikan pendapat, kami selalu
dihalang-halangi oleh aparat keamanan,” ungkap Weya.
Pihaknya meminta agar Pemerintah
Indonesia dan Orang Papua segera duduk bersama-sama untuk meyelesaikan status
politik Papua karena situasi ini telah mengorbankan Masyarakat Adat Papua sejak
1 Mei 1963 hingga saat ini.
Sementara itu, Septi Meidodga dari
Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Cenderawasih (DPM BEM FISIP Uncen) mengatakan,
tidak boleh ada intervensi dari pihak manapun untuk aksi 1 Mei. “Biarkan semua
berjalan sesuai dengan keinginan rakyat,” kata Meidogda. (Jubi/Aprila Wayar)
sumbr: http://tabloidjubi.com/2013/04/29/kapolda-dan-pangdam-jangan-main-main-dengan-rakyat/
sumbr: http://tabloidjubi.com/2013/04/29/kapolda-dan-pangdam-jangan-main-main-dengan-rakyat/
No comments:
Post a Comment