Yogyakarta-- Hari ini puluhan Mahasiswa
yang tergabung dalam Solidaritas Untuk Papua (SUP) menggelar aksi damai, dengan
tujuan berduka cita atas meninggal 91 orang di tambraw Papua Barat. pada Senin
(15/04/2013).
Tema aksi damai " Rezim SBY-Budiono Harus
Bertanggung Jawab Atas Musibah Yang Terjadi di Kab. Tambrauw, Papua
barat.” jika tidak Papua harus merdeka, Sup tetap medukung Perjuangan
Papua merdeka. disampaikan oleh salah satu Mahasiswa asal Papua dalam Orasinya.
"Aksi damai SUP mulai pukul 10:00 dari
Abubakar Ali depan Hotel Garuda Malioboro Yogyakarta longmarc ke titik Nol kilo
meter Yogyakarta
berkhir Pukul 13:00Wib, akhiri dengan aman. dengan, selama aksi
pengawalan dari aparat kepolisian Yogyakarta.
Masa aksi dengan penuh semangat dan rasa duka atas rakyat Papua yang selama ini
meniggal sia-sia tanpa bantuan dari tim pelayanan medis dari negara Indonesia.
Terbukti bahwa Papua bukan bagian dari Indonesia,
hal ini disampaikan oleh salah satu orator dari Prodemokrasi Indonesia. "Menurutnya
bahwa Papua bukan bagian dari Indonesia karena Papua ini anak tirikan dari
Rezim Sby-Budiono di bidang Kesehatan, Pendidikan, dan lainnya, gagal total
untuk Papua, maka Papua Pantas merdeka untuk mengatur diri sendiri,
"pungkasnya.
Kordinator Umum aksi damai Dhedhe menjelaskan kami turun jalan untuk sikapi
terkait dengan masalah kemanusiaan yang terjadi di Papua, selama ini Negara
Indonesia anti terhadap rakyat Indonesia khususnya di Papua mengalami musibah
sangat luar biasa, akibatnya 91 orang di Tambaruw meninggal dunia.
tuturnya.
" Maka Sby-Budiono murni anti terhadap
Rakyat dan mereka Melindungi Pemodal asing seperti PT. Free Port Indonesia di
Timika, Kekayaan Alam diambil di bawah keluar Negeri, sedangkan Rakyatnya di
tindas, di bunuh, ”Jelasnya.
Perwakilan Mahasiswa Papua, menjelaskan bahwa kami orang Asli Papua (OAP) dijajah oleh Penjajah Indonesia sejak 1 mei 1963, dimana terjadi Aneksasi paksaan keterlibatan PBB dan Amerika dengan Kepentingan Ekonomi Papua, disanalah lahirnya Pelanggaran Ham dan pemusnaan Ras Melanesia oleh Indonesia melalui sistim halus dan kasar, kasar seperti keterlibatan Tni-Polri. Sistim hasis terselubung seperti Hiv Aids, melalui makanan, Pemekaran, kawin silang, dan sebagainya.
Tambah lagi, hingga pada tahun 2013 ini terjadi beberapa wilaya di Papua sepeti Tambraw, Yahokimo itu hanya sudah di ketahui tapi, yang belum ketahui dipinggiran Pantai dan Pengunungan belum terdata dengan jelas,"ungkapnya.
Pernyataan Sikap ada tujuh tuntutan yakni:
1. Pemerintah pusat dan daerah serta dinas kesehatan harus bertanggung
jawab atas musibah yang terjadi di Kab.
Tambrau. 2. Tim kesehatan harus datang
ke seluruh desa, dan libatkan masyarakat yang paham medan
serta sudah bekerja untuk membantu para korban.
3. Buka ruang seluasnya dan segera
bentuk tim investigasi independen untuk melakukan penyelidikan terkait kasus
kematian massal serta ketiadaan pelayanan. 4. Kesehatan gratis
dan berkualitas untuk rakyat papua.
5. Cabut
Otsus, UP4B, hentikan pemekaran wilayah, dan alihkan dananya untuk memperbanyak
rumah sakit, tenaga medis, obat-obatan dan makanan sehat di seluruh
Papua.
6. Usut tuntas kasus pelanggaran HAM di Papua. 7. Hentikan Kriminalisasi dan Teror Terhadap Aktivis dan Tim Investigasi Independen di Kab. Tambrauw dan Seluruh Tanah Papua
Akhiri yel-yel Perlawanan “ hidup
Mahasiswa, Hidup Rakyat Tertindas” dan Lagu Papua Disana Pulau” serta
Yel-yel “Papua merdeka-Papua merdeka”, (M AU)
Sumber:http://www.malanesia.com/2013/04/aksi-damai-sup-papua-harus-merdeka.html?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%3A+malanesia%2FHMnf+%28MALANESIA-POS%29
Foto- Foto aksi
Foto- Foto aksi
https://www.facebook.com/media/set/?set=a.10200221106462882.1073741828.1008964341&type=1&comment_id=4878228&ref=notif¬if_t=like
No comments:
Post a Comment