Puluhan
massa aksi AMP Komite Kota Jakarta melakukan demonstrasi di hari
Proklamasi Kemerdekan Papua Barat (Foto: Oktovianus Pogau/SP)
PAPUAN, Jakarta — Memperingati hari proklamasi
kemerdekaan Papua Barat yang jatuh pada tanggal 1 Juli, siang tadi,
puluhan pemuda dan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa
Papua (AMP) Komite Kota Jakarta melakukan aksi demonstrasi di depan
Istana Negara, Jakarta Pusat.
Sekitar pukul 11.00 Wib, puluhan massa aksi yang dipimpin Bernad
Agapa berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia, sebelum melakukan long
march ke kantor Istana Negara, Jalan merdeka Barat.
Dalam orasinya, Agapa mengatakan, untuk melengkapi kemerdekaan rakyat
Papua yang dilangsngkan pada tanggal 1 Desember 1961, Jend Zeth
Rumkorem, mewakili rakyat Papua Barat telah membacakan teks proklamasi
kemerdekaan Papua Barat di desa Waris, Kota Jayapura, Papua.
“Rakyat Papua sudah merdeka dan berdaulat, namun negara imprealis
barat dan negara Indonesia telah merebut hak kemerdekaan Papua Barat.
Kami saat ini menuntut hak menentukan nasib sendiri, kami punya hak
bebas dari penjajahan tersebut,” ujar Agapa di depan massa aksi.
Menurut Agapa, sejak tanah Papua jatuh ke dalam cengkraman pemerintah
Indonesia, rakyat Papua terus dibantai, dibunuh, dan bahkan para
perempuan terus diperkosa oleh militer Indonesia.
“Tarik militer sekarang juga. Tutup semua perusahaan asing di tanah
Papua. Berikan apa yang menjadi hak orang asli Papua, kami rakyat Papua
akan terus berjuang sampai hak kami dikembalikan oleh Indonesia dan
negara barat,” ujar Agapa.
Usai berorasi sekitar 30 menit di depan Bundaran Hotel Indonesia,
Agapa kemudian mengarahkan massa aksi long march menuju Istana Negara di
jalan Medan Merdeka Utara.
“Papua bukan ko punya, Papua bukan ko punya, Papua, saya yang punya,
saya yang punya, baru-baru ko bilang ko punya. Papua bukan merah putih,
Papua bukan merah putih, Papua, Bintang Kejora, BIntang Kejora,
baru-baru ko bilang merah putih,” nyanyi massa aksi secara serentak.
Zeth Agapa, Wakil Kordinator aksi dalam orasinya mengutuk tindakan
brutalisme pemerintah Indonesia di tanah Papua yang terus memberangus
hak-hak politik rakyat Papua dengan kekuatan militer Indonesia.
“Setiap kami tidur, bangun, makan, dan sejak kami dalam kandungan ibu
kami, kami telah memimpikan kemerdekaan Papua Barat. Indonesia harus
memberikan apa yang menjadi hak dan kerinduan rakyat Papua Barat. Kami
minta hak penentuan nasib sendiri,” ujar Tabuni, dalam orasi politiknya.
Selain terus berorasi, massa aksi juga menyanyikan beberapa yel-yel
serta lagu-lagu kemerdekaan Papua Barat dengan semangat walau panas
terik.
Sekitar pukul 12.30 Wib, massa aksi tiba di depan Istana Negara,
beberapa perwakilan massa aksi dari unsure perempuan, dari Kota Bogor,
National Papua Solidarity, serta NGO di Jakarta juga diberikan
kesempatan untuk menyampaikan orasi-orasi politik.
Sekitar pukul 13.00 Wit, Wakorlap aksi, Zeth Tabuni kemudian
membacakan pernyataan sikap AMP Komite Kota Jakarta di depan massa aksi,
wartawan, dan aparat kepolisian, kemudian massa membubarkan diri dengan
tenang.
OKTOVIANUS POGAU
Sumber: http://suarapapua.com
No comments:
Post a Comment