Dua warga sipil yang tewas, di Sorong, Abner Malagawak (22), dan Thomias Blesia (22), dan tiga luka kritis (Foto: Ist)
PAPUAN, Sorong — Sekitar pukul 21.00 Wit, Selasa
(30/4/2013) malam, lima warga sipil di Jalan Klain, Kelurahaan Aimas,
Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua Barat, ditembak aparat Kepolisian
Resort Kota Sorong dengan timas panas.
Dua warga sipil yang meninggal dunia, yakni, Abner Malagawak (22),
dan Thomias Blesia (22), sedangkan tiga warga yang ditembak dan luka
kritis, yakni, Herman Lokden (19), kena luka tembak di kaki sebelah
kanan, Andreas Kapissa (23), tertembak di kaki, dan seorang ibu rumah
tangga, Salomina Kalaibin (33), yang ditembak di tangan kiri, bagian
perut, dan tembus dipaha sebelah kiri.
Tiga warga sipil yang ditembak aparat kepolisian saat ini masih
kritis, dan sedang menjalani perawatan secara intesif di Rumah Sakit
Umum Daerah (RSUD) Sorong, dibawah penjagaan ketat aparat keamanan.
Thomas Daimboa (42), Ketua RT setempat, yang juga berada di Tempat Kejadian Perkara (TKP), ketika dihubungi
suarapapua.com, membenarkan peristiwa penyerangan disertai penembakan yang dilakukan gabungan aparat TNI/Polri.
“Perisitiwa terjadi pukul 10 malam, kami sedang berkumpul bicara
untuk tanggal 1 Mei. Nampaknya aparat sudah mencium agenda pertemuaan
tersebut. Aparat datang dari arah timur dan barat dengan mobil dinas dan
mobil pribadi.
Ada ibu Salomina (ibu rumah tangga yang juga kritis karena ditembak)
melihat aparat di dalam mobil dengan senjata lengkap dan sudah kokang
senjata. Ibu Salomina langsung berteriak, dan kami keluar untuk
menghampir mobil dan melihat anggota Polisi di dalam mobil,” ujar Thomas
menceritakan kronologis peristiwa tersebut.
Karena tidak terima, beberapa warga kemudian merusak mobil tersebut,
dan saat yang bersamaan, dari arah berlawanan, aparat melakukan
penembakan, dan membubarkan massa aksi yang sedang berada di TKP.
“Selain melakukan penembakan, aparat juga mengejar kami yang ada di
tempat kejadian. Setelah melakukan penembakan, aparat pergi dan
meninggalkan kami, setelah itu kami baru tahu kalau dua teman anak kami
tewas, dan tiga lainnya luka-luka parah,” cerita Thomas.
Hingga saat ini, situasi di Distrik Aimas, Kabupaten Sorong, Papua
Barat, masih tegang. Beberapa warga juga terus mendatangi rumah duka
untuk melihat dua jenazah warga sipil yang sedang terbaring kaku.
OKTOVIANUS POGAU
sumbr:suarapapua.com
No comments:
Post a Comment