<div style='background-color: none transparent;'></div>
Home » » DAP Seluruh Tanah Papua Akan Peringati 1 Juli

DAP Seluruh Tanah Papua Akan Peringati 1 Juli

Tiap 1 Juli diperingati sebagai hari proklamasi kemerdekaan Papua Barat (Foto: ilustrasi)
Tiap 1 Juli diperingati sebagai hari proklamasi kemerdekaan Papua Barat (Foto: ilustrasi)

PAPUAN, Jayapura— Elly Sirwa, Staf khusus Dewan Adat Papua (DAP) mengatakan bahawa pada tanggal 1 Juli 2013 mendatang, DAP yang ada di seluruh tanah Papua akan memperingati hari berdirinya Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang dideklarasiakan pada tanggal 1 Juli 1971.
“Kami mengingatkan kepada seluruh orang asli Papua agar tidak terprovokasi dengan perayaan peringatan hari berdirinya OPM pada 1 Juli 2013 mendatang,” ujar Sirwa, saat ditemui suarapapua.com, Kamis (27/6/2013).
Menurut Sirwa, perayaan 1 Juli merupakan bagian dari bentuk ekspresi dan mengingat kembali pada peristiwa 1 Juli 1971 yang merupakan hari bersejarah dalam sejarah orang asli Papua.
“Peringatan itu DAP akan rayakan dalam bentuk doa. Entah pihak keamanan akan terbitkan Surat Tanda Terima Pemberitahuan atau tidak, yang jelas DAP akan tetap melakukan peringatan. Tetapi jika dari organ lain yang ingin lakukan peringatan dalam bentuk demonstrasi atau apa itu, silahkan saja yang penting tidak bertentangan dengan aturan,” tuturnya.
Sirwa juga menjamin penuh bahwa pada tanggal 1 Juli, DAP tidak ada akan melakukan aksi pengibaran bendera bintang fajar. “Saya jamin tidak akan ada pengibaran bendera Bintang Fajar pada hari peringatan HUT OPM nanti,” tegasnya.
“Kami orang Papua itu orang yang bermartabat. Jadi kami DAP akan memperingati hari kebangkitan dan lahirnya OPM itu dengan cara yang bermartabat. Apapun resikonya itu tanggung jawab kami, sehingga mau tidak mau kami akan melakukan semuanya,” tegasnya lagi.
Pihaknya juga menilai pernyataan Kapolda Papua di beberapa media lokal, yang menyatakan akan menindak tegas oknum-oknum yang akan melakukan peringatan hari HUT OPM adalah pernyataan sepihak.
“Ini adalah bentuk pembungkaman ruang demokrasi. Entah aspirasi baik atau buruk yang ingin disampaikan oleh rakyat, aparat kepolisian harus ada sebagai pengaman jalannya penyampaian aspirasi itu. Bukan membungkam, menutup bahkan sampai membubarkan secara pakasa dengan peralatan perang dengan menurunkan ratusan aparat,” tambahnya.
Sekedar diketahui, tiap tanggal 1 Juli diperingati sebagai hari lahirnya OPM. Saat itu, bertempat di Desa Waris, Numbay, Papua, dekat perbatasan PNG dikumandangkan “Proklamasi Kemerdekaan Papua Barat” oleh Brigjend Zeth Jafet Rumkorem selaku Presiden Papua Barat.
Namun demikian, proklamasi tidak dapat melepaskan Papua dari cengkraman, kekejaman, dan kebrutalan kekuatan militer Indonesia yang sudah menguasai seluruh wilayah Papua hingga saat ini.
ARNOLD BELAU
Sumber: http://suarapapua.com
Share this article :

No comments:

 
Copyright © 2011. Tuan Tanah Papua News . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger