<div style='background-color: none transparent;'></div>
Home » » HARI ANEKSASI, FORKOMPAS DAN SMPP SEMARANG GELAR DEMO

HARI ANEKSASI, FORKOMPAS DAN SMPP SEMARANG GELAR DEMO

Aliansi Mahasiswa Papua menggelar demo damai di Bandung, Rabu, 1 Mei 2013 (Ist/Ancotex)

Surabaya, 1/5 (Jubi)Hari aneksasi atau pencaplokan paksa oleh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui rezim militernya terhadap Bangsa Papua Barat secara ilegal yang jatuh setiap 1 Mei, puluhan pemuda dan masyarakat yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa Peduli Papua (SMPP) di Kota Semarang dan Salatiga menggelar demo damai.
Demo damai yang dilaksanakan pada Rabu (1/5) ini menuntut agar NKRI bertanggungjawab terhadap segala bentuk kejahatan yang telah terjadi di Bumi Cenderawasih, Tanah Papua. Hal itu disampaikan Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Otis Tabuni, ketika wartawan tabloidjubi.com menghubungi melalui telepon, usai demo, Rabu (1/5) sore.
Otis Tabuni juga mengatakan, melalui rezim militer Indonesia, telah malakukan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran HAM besar-besaran sejak terbentuknya Tri Komando Rakyat (TRIKORA) pada 19 Desember 1961 lalu sampai saat ini. “Pengejaran, pembunuhan, penangkapan, pemenjarahan dan pembungkam ruang demokrasi terus berlangsung. Hak hidup orang asli Papua telah dirampas penjajahan klonialisme Indonesia sampai saat ini,” katanya.
Selain itu, Otis Tipagau selaku Ketua Forum Komunikasi Mahasiswa Semarang (Forkompas), mengatakan dirinya mengutuk aneksasi bangsa Papua ke dalam NKRI yang cacat hukum. “Kami mengutuk berat pencaplokan bangsa Papua oleh NKRI tanpa prosedur hukum yang jelas,” terangnya.
Lanjut Tipagau, segala bentuk kejahatan yang dilakukan di Bumi Cenderawasih, tanah Papua adalah suatu skenario yang sengaja dibuat aparat gabungan TNI dan Polri. Sehingga dirinya berharap agar segera tarik militer dari Papua. “Segera tarik aparat keamana organik maupun non-organik dari tanah Papua,” harapnya.
Sedangkan Juru Bicara Aksi, Yobe, menuturkan tujuan utama pencoplokan bangsa dan tanah air Papua oleh NKRI adalah hanya untuk merampok kekayaan alam Papua. “Segala macam hak hidup telah dirampas oleh kaum penjajah,” kata Yobe.
Perlu diketahui, demo damai ini secara serentak dilaksanakan di berbagai kota studi di Indonesia, seperti kota studi Bandung dan kota studi Jogjakarta. Press realease yang diterima tabloidjubi.com, demo damai di Bandung dan Jogjakarta menuntut agar NKRI memberikan kebebasan untuk menentukan nasib sendiri bagi orang Papua dan segera tarik militer (TNI-Polri) organik dan non-organik dari seluruh tanah Papua. (Jubi/Ones Madai)
Share this article :

No comments:

 
Copyright © 2011. Tuan Tanah Papua News . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger