(Poto Demo Rakyat Papua) |
Orasi pertama oleh Kepala Suku Amumgme. Dalam orasinya mengatakan bahwa “kami orang Asli Papua ini bukan Binatang, yang harus dibunuh terus, kami masyarakat kecil ini yang jadi korban terus dari tahun ke Tahun sampai saat ini. Kalian Orang Pendatang datang dari mana, dulu nenek moyang saya tidak tahu kekerasan begini, dulu kami hidup damai dan tenang tetapi sekarang banyak orang papua mati seperti hewan, jadi kalau kalian bunuh manusia papua terus kalian lebih baik pulang saja”. katanya dalam orasi dengan semangat.
Selain itu mereka menuntut agar pemerintah segera, melakukan pendataan bagi pendulang dan yang tidak ber KTP agar segera angkat kaki dari Timika, karena aksi pembunuhan di lokasi pendulangan mile 31 akibat ulah para pendulang yang sampai saat ini tidak tau keberadaannya karena tidak memiliki identitas lengkap.Warga West Papua juga menuntut agar lokasi pendulangan emas dari Tembagapura hingga Portsite segera di kosongkan dari para pendulang.
Dan mereka melakukan aksi demo dengan membawakan busur dan anak panah, sebagai alat perang mereka. Selain itu poster-poster bertulisan stop kekerasan di tanah Papua, dan pelaku pembunuhan segera di tangkap.Aksi demo yang berlangsung di gedung DPRD berjalan aman, dan di terima Ketua DPRD Trifena Tinal, dan para anggora Dewan lainnya seperti Anastasia Tekege,Luther Wakerkwa, Gerson Wandikbo ,Alpius Edoway dan Allo Rafra.
Demo damai yang dilakukan warga Damal ini di jaga ketat aparat Kepolisian, dengan bersenjata lengkap, warga yang memasuki gedung DPRD dikawal aparat kepolsian dari Check Poin 28 menuju Kantor DPRD Mimika. Situasi sempat memanas saat ketua DPRD mimika mengatakan DPRD saat ini sementara sidang antara Kerukunan Kei, Jawa, Buton serta Kerukunan Tanimbar untuk membahas penyelesaian bentrokan di lokasi pendulangan, sehingga Anggota Dewan tidak harus berbicara banyak terkait aspirasi.
Melihat kondisi itu aparat Kepolisian langsung mengambil ahli dan menenangkan massa dan menyuruh perwakilan warga Damal agar masuk dalam ruangan sidang bersama-sama dengan beberapa tokoh-tokoh Kerukunan yang tergabung dalam masalah di lokasih pendulang di areal PT Freeport Indonesia, guna membahas penyelesaian bentrokan antar pendulang. Sementara warga lainnya diminta untuk pulang ke rumah masing-masing.(wtp-bh)
http://knpbnews.com/blog/archives/1628
No comments:
Post a Comment