Wajib dibaca Revolusioner Papua
R. Che Guevara
|
Kami percaya bahwa perjuangan revolusioner adalah
suatu perjuangan yang sangat panjang, sangat sulit. Sulit, tetapi jelas tidak
berarti mustahil, bahwa suatu kemenangan revolusi di suatu negara hanya akan
terjadi di negara itu saja. (Che Guevara)
Kalau aku boleh memilih untuk berjuang, mungkin saat
ini aku ingin tinggal bersama kalian. Melewati jalanan yang padat lalu lintas,
dengan iring-iringan spanduk yang panjang, kalian ketuk nurani para penguasa.
Kaum yang berbaju megah, berkendaraan bagus dan punya mobil mengkilap. Kalian
pertaruhkan segalanya, kesempatan untuk hidup senang, kemapanan pekerjaan, dan
sekolah yang kini kian mahal. Buang segala teori sosial yang ternyata tak bisa
membaca kenyataan. Keluar kalian dari training-training yang pada akhirnya
tidak membuat kita paham dan mau membela orang tertindas. Kupilih tinggal serta
berjuang di hutan karena di sana aku kembali mendengar rintih dan suara orang
yang hidupnya menderita.
Andaikan aku masih diberi kesempatan untuk kembali ke
negerimu pastilah aku enggan untuk duduk di kursi. Akan aku habiskan waktuku
untuk mengelilingi kotamu yang padat dengan orang tertindas.
Kalau aku boleh memilih untuk melawan, mungkin
sekarang ini aku akan duduk bersama kalian. Aku akan bilang kalau perjuangan
bukan saja melalui tulisan, puisi, buku, apalagi setajuk proposal! Perjuangan
butuh keringat, pekikan suara, dan dentuman kata-kata. Kita bukan melawan
seekor siput tapi buaya yang akan menerkam jika kita lengah. Hutan rimba
mengajariku untuk tidak mudah percaya pada mulut-mulut manis. Hutan rimba
mendidikku untuk tidak terlalu yakin dengan janji. Aku sudah hapal mana tabiat
srigala dan mana watak kelinci. Kalau kau baca tulisanku, mustinya kau bisa
meyakini, kalau kekuasaan hanya bisa bertahan selama kita mematuhinnya.
Kekuasaan bisa bertahan selama mereka mampu menebar ketakutan. Dan aku sejak
dulu dididik untuk selalu sangsi dan curiga pada penguasa!
Kalau aku bisa memilih, mungkin sekarang aku ingin
berjalan dengan Revolusioner papua. Menonton orang-orang pandai berdebat di
muka televisi atau aktivis yang melacurkan keyakinannya. Ngeri aku menyaksikan
orang-orang pandai yang berbohong dengan ilmunya. Sederet angka dibuat untuk
membuat orang percaya bahwa si tertindas makin hari makin berkurang.
Menonton aktivis senior yang kini juga berebut untuk
duduk jadi penguasa. Katanya: di dalam kekuasaan tidak ada suara rakyat maka
kita mengisinya. Aku bilang, itulah para pembual yang yakin jika perubahan bisa
muncul karena kita duduk di belakang meja. Demokrasi acapkali berangkat dari
dalil yang naif seperti itu. Aku sayangnya tak lagi bisa memilih, untuk berdiri
dan berbincang dengan kalian semua.
Anak muda, aku telah tuliskan puluhan karya untuk
menemanimu. Dibungkus dengan sampul wajahku, yang tampak belia dan mungkin
tampan, aku tuangkan pesan kepada kalian. Keberanian yang membuat kalian akan
tahan dalam situasi apapun!
Saudaraku yang baik! Hukum perubahan sosial sejak dulu
tidak berubah. Kau perlu dedikasikan hidupmu untuk kata yang hingga kini
seperti mantera: lawan! Lawanlah dirimu sendiri yang mudah sekali percaya pada
teori perubahan sosial yang hanya cocok untuk didiskusikan ketimbang
dikerjakan. Lawanlah pikiranmu yang kini disibukkan oleh riset dan penelitian
yang sepele. Kemiskinan tak usah lagi dicari penyebabnya tapi cari sistem apa
yang harus bertanggung jawab.
Ajak pikiranmu untuk membaca kembali apa yang
dulu kukerjakan dan apa yang sekarang dikerjakan oleh gerakan revolusil di
berbagai belahan dunia. Gabungkan dirimu bukan dengan LSM, tapi bersama-sama
orang tertindas untuk bekerja membuat sistem produksi. Tak ada yang bermartabat
dari seorang anak muda, kecuali dua hal: bekerja untuk melawan penindasan dan
melatih dirinya untuk selalu melawan kemapanan”Emi”
Salam dari Alam baka bagi revolusioner papua
“” che “”"
“” che “”"
No comments:
Post a Comment