<div style='background-color: none transparent;'></div>
Home » » PASUKAN DENSUS 88 DIMINTA DITARIK DARI PANIAI

PASUKAN DENSUS 88 DIMINTA DITARIK DARI PANIAI


Pasukan Brimob (IST)
Paniai, 26/4 (Jubi)Operasi penyisiran di sejumlah kampung di Kabupaten Paniai, bahkan aparat bersenjata lengkap masuk ke rumah-rumah warga, membangkitkan trauma berkepanjangan semenjak masa Daerah Operasi Militer (DOM) diberlakukan puluhan tahun silam. Aksi represif oleh aparat keamanan berdalih mengejar kelompok bersenjata pimpinan John Yogi sudah dilakukan sejak ayahnya, Thadeus Yogi, masih hidup.
Perasaan takut walau ingin bersuara, selalu dialami oleh sebagian besar penduduk di Kabupaten Paniai. Ketakutan makin bertambah karena dalam kurun waktu dua tahun terakhir selalu ada penambahan pasukan dari luar Paniai, bahkan luar Tanah Papua.
“Terus menerus kami bicara supaya jangan kirim pasukan. Tapi, ini belum ada respon. Masyarakat sudah pada takut, dari dulu traumanya, jadi Densus 88 itu ditarik saja,” ujar Pemuka Jemaat Kingmi Papua di Paniai, Pendeta Nicolaus Degei, Kamis (25/4).
Kata dia, beberapa kali ada pengejaran kelompoknya John Yogi. Tetapi, anehnya, warga sipil yang tidak tahu apa-apa ikut ditangkap. Ada juga yang diintimidasi, dalam tekanan minta antar ke tempat persembunyian John Yogi Dkk.
“Masyarakat ini, umat kami ini, tidak tahu apa-apa. Mungkin karena satu suku, badan hitam, rambut keriting, dikira mereka juga anggotanya John Yogi. Padahal tidak. Harus bedakan, jangan samakan semua. Umat kami banyak yang ketakutan, karena mengalami hal-hal begitu,” tuturnya.
Belum lama ini, sebut dia, polisi tangkap warga sembarang. Digiring ke Mapolres, diminta keterangan, diintimidasi, dipaksa mengaku, dan lain-lain. Kasus berikut, 6 Maret 2013, ada anak balita diperlakukan tak manusiawi, sedangkan ibunya dianiaya. Dalam kondisi hamil, disuruh buka pakaian, buah dada dan alat kemaluannya diramas, hingga ibu itu ketakutan.
“Anggota kalau turun, tidak bedakan anak ka perempuan ka, semua perlakukan sama. Ada beberapa warga sempat ditangkap bodoh-bodoh. Padahal tidak ada indikasi mereka anggota John Yogi. Tentang kejadian itu, data-datanya ada,” kata Degei.
Sejumlah tindakan tersebut, menurutnya, menunjukan arogansi aparat keamanan yang ditugaskan di Kabupaten Paniai. “Seenak mereka tangkap, perlakukan tidak manusiawi, dianiaya, teror. Ada data, aparat sudah tidak profesional,” ujar Pendeta Nico.
Menindaklanjuti suara masyarakat, ia mengatakan, lembaga independen termasuk Komnas HAM harus turun investigasi rentetan kasus kekerasan di Kabupaten Paniai. Kemudian, Kapolda dan Kapolri, termasuk Pangdam, diminta agar segera menghentikan tindakan anak buahnya. (Jubi/Markus You)

 http://tabloidjubi.com/2013/04/26/pasukan-densus-88-diminta-ditarik-dari-paniai/
Share this article :

No comments:

 
Copyright © 2011. Tuan Tanah Papua News . All Rights Reserved
Company Info | Contact Us | Privacy policy | Term of use | Widget | Advertise with Us | Site map
Template Modify by Creating Website. Inpire by Darkmatter Rockettheme Proudly powered by Blogger