Dukungan AMP Atas Berdirinya Kantor
Free West Papua Campaign. ( Doc: AMP )
Yogyakarta - Puluhan Mahasiswa
Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua ( AMP ) hari ini (
kemarin,28-04-2013 ) menggelar Diskusi dan Nonton Bareng di Asrama Mahasiswa
Papua ” Kamasan I ” Yogyakarta.
Kegiatan ini dilakukan sebagai bentuk
dukungan dari Aliansi Mahasiswa Papua ( AMP ) atas didirikannya Kantor “Free
West Papua Campaign” di Oxford, United Kingdom. Dego yang juga selaku
koordinator kegiatan ini menyebutkan bahwa
” Kami sebagai Mahasiswa Papua, yang merupakan
tulang punggung dari perjuangan bangsa Papua, sangat senang dan bangga atas
didirikannya Kantor Free West Papua Campaign ini, dan kami berharap dengan
adanya kantor Free West Papua Campaign ini, maka perjuangan bangsa Papua aka
lebih jelas dan dapat menjadi perhatian dunia Internasional akan permasalahan
yang ada di Papua”.
Ketika ditanyai bentuk dukungan yang
diberikan oleh AMP atas berdirinya kantor Free West Papua Campaign ini, Dego
mengatakan bahwa
” Sejak pagi tadi, kami telah melakukan
pemasangan spanduk dan poster yang bertuliskan dukungan dari kami atas
didirikannya Kantor Resmi Free West Papua Campaign di depan Asrama Mahasiswa
Papua ” Kamasan I “, selain itu, kami juga telah mengirimkan surat resmi dari
AMP yang pada intinya surat itu berisikan ucapan selamat, dukungan dan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berjuang dan terlibat baik secara langsung
maupun tidak langsung, atas berdirinya kantor ini”.
“Selain itu, kami juga melakukan dikusi
seputar kilas balik dari perjalanan Free West Papua Campaign dan juga diskusi
seputas hari Anegsasi, yang jatuh pada tanggal 1 Mei, diskusi ini dibawakan
oleh Rinto Kogoya (Ketua Pimpinan Pusat Aliansi Mahasiswa Papua). Diskusi ini
bertujuan agar kami para generasi penerus perjuangan bangsa Papua, dapat
mengerti dan memahami seputar perjalanan Free West Papua Campaign, dan juga
untuk lebih mendalami tentang seputar sejarah Anegsasi yang terjadi pada 1 Mei
1963″,
lanjut Dego.
Setelah melakukan diskusi, kegiatan
dilanjutkan dengan pemutaran film dan nonton bareng, film yang diputarkan
adalah sebuah film yang dibuat dari sebuah kisah nyata tentang
: SeediqBale, aktor utama (MonaRudao). Mona Rudao telah
menjadi bagian dari budaya populer Taiwan, memasuki buku, manga, dankarakternya mengambil bagian
dari protagonis dalam 2011 Taiwan (Baca:
http://en.wikipedia.org/wiki/Mona_Rudao)
Ini
sedikit tentang Mouna Rudao pada
tahun (1882-1930) adalah anak seorang
kepala suku pribumi Taiwan dari Seediq. Ia
menggantikan ayahnya sebagaikepala desa Mahebo dan
menjadi salah satu pemimpin yang paling
berpengaruh dari wilayah Wushe.
Dia
menjadi terkenal karena
telah melakukan pemberontakan Wushe di tempat yang
sekarang Nantou pada tahun 1930 terhadap
pemerintah kolonial Jepang.Para Taiwan memandangnya sebagai
pahlawan untuk melaksanakanpemberontakan dan sekarang
dia adalah salah satu
tokoh di New koin DolarTaiwan.
Inti
dari filem ini adalah semangat dari Mounado melawan penjajah jepang atas
Perampasan Tanah Wilayah adat Taiwan, untuk menjaga dan menghormati Alam
dan leluhur mereka. Kemudian Mouna berani membagun kerja sama dengan
suku-suku lain untuk melawan musuh mereka yakni Penjajahan Jepang. film ini
sengaja kami putarkan pada saat ini, agar dapat memberikan motivasi dan
semangat atas memperjuangkan HAK – HAK Bangsa Papua demi terus mempertahankan
Tanah Leluhur kita.
Selain
itu, AMP berencana menggelar aksi penyikapan atas
” 50 Tahun Pendudukan
Secara Ilegal Yang Dilakukan Indonesia di Atas Tanah Papua Sejak 1 Mei 1963 – 1
Mei 2013″,
Aksi
penyikapan ini rencananya akan digelar di Yogyakarta. Dan untuk itu, AMP
mengajak seluruh Elemen Rakyat Papua yang Berada di Daerah Istimewa Yogyakarta
dan sekitarnya, untuk dapat terlibat dan ikut serta mengambil bagian dalam aksi
ini. (RK)
No comments:
Post a Comment