Hal ini diungkapkan Pater Neles Tebay dari Jaringan Damai Papua kepada tabloidjubi.com di Susteran Maranatha, Waena, Jayapura, Jumat (12/4).
“Hal yang sedang kita dorong kepada Pemerintah Indonesia agar berupaya bertemu dengan Orang Papua tetapi kami juga mendorong Orang Papua mesti berani untuk bertemu dengan Pemerintah Indonesia tapi ini bukan dialog atau belum dialog,” tutur Pater Neles Tebay.
Menurut Pater Neles Tebay, ini hanya pertemuan-pertemuan awal untuk mengurangi sikap saling curiga satu sama lain dan membangun trust building antar satu sama lain. Ketika kepercayaan ini dibangun, kedua belah pihak sudah saling percaya, sikap curiga sudah berkurang maka dialog ini akan bisa dimulai.
“Kita sudah tidak lagi kampanye tentang pentingnya dialog. Itu sudah lewat. Semua orang yang tahu atau tidak tahu masalah Papua mengatakan, dialog itu penting untuk menyelesaikan masalah Papua. Jadi, orang sudah sampai pada pemahaman itu maka sekarang kami berusaha untuk mengatasi hambatan yang paling utama yaitu adanya sikap saling curiga dan saling tidak percaya satu sama lain,” ungkap Pater Neles Tebay lagi.
“Memang pertemuan pertama itu pertemuan antara orang-orang yang saling tidak kenal satu sama lain tapi tidak apa-apa. Kali kedua saat bertemu, oh ini orang yang sama. Kali ketiga bertemu dan seterusnya pasti akan cair. Akhirnya bisa duduk bersama dan menentukan tempat dialog, tujuan utama dialog, berdiskusi tentang format dialog juga sasaran atau target yang ingin dicapai langsung setelah dialog,” ungkap Pater Neles Tebay, Koordinator Jaringan Damai Papua. (Jubi/Aprila Wayar)
No comments:
Post a Comment