Demo damai yang dilaksanakan pada Rabu (1/5) ini menuntut agar NKRI bertanggungjawab terhadap segala bentuk kejahatan yang telah terjadi di Bumi Cenderawasih, Tanah Papua. Hal itu disampaikan Koordinator Lapangan (Korlap) Aksi, Otis Tabuni, ketika wartawan tabloidjubi.com menghubungi melalui telepon, usai demo, Rabu (1/5) sore.
Otis Tabuni juga mengatakan, melalui rezim militer Indonesia, telah malakukan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran HAM besar-besaran sejak terbentuknya Tri Komando Rakyat (TRIKORA) pada 19 Desember 1961 lalu sampai saat ini. “Pengejaran, pembunuhan, penangkapan, pemenjarahan dan pembungkam ruang demokrasi terus berlangsung. Hak hidup orang asli Papua telah dirampas penjajahan klonialisme Indonesia sampai saat ini,” katanya.
Lanjut Tipagau, segala bentuk kejahatan yang dilakukan di Bumi Cenderawasih, tanah Papua adalah suatu skenario yang sengaja dibuat aparat gabungan TNI dan Polri. Sehingga dirinya berharap agar segera tarik militer dari Papua. “Segera tarik aparat keamana organik maupun non-organik dari tanah Papua,” harapnya.
Sedangkan Juru Bicara Aksi, Yobe, menuturkan tujuan utama pencoplokan bangsa dan tanah air Papua oleh NKRI adalah hanya untuk merampok kekayaan alam Papua. “Segala macam hak hidup telah dirampas oleh kaum penjajah,” kata Yobe.
Perlu diketahui, demo damai ini secara serentak dilaksanakan di berbagai kota studi di Indonesia, seperti kota studi Bandung dan kota studi Jogjakarta. Press realease yang diterima tabloidjubi.com, demo damai di Bandung dan Jogjakarta menuntut agar NKRI memberikan kebebasan untuk menentukan nasib sendiri bagi orang Papua dan segera tarik militer (TNI-Polri) organik dan non-organik dari seluruh tanah Papua. (Jubi/Ones Madai)
No comments:
Post a Comment